Quote of The Day ...

QUOTE OF THE DAY:
Build me a son, O Lord, who will be strong enough to know when he is weak, and brave enough to face himself when he is afraid, one who will be proud and unbending in honest defeat, and humble and gentle in victory.~ Douglas MacArthur

Kamis, 14 Oktober 2010

Simaeru eNewsletter ~ edisi 09/I/2010

Profesional, Entrepreneur dan Pembelajar Yth.,
SEMANGAT PAGI!


Setiap minggu ESTUBIZI Business Center memilih artikel "baik dan indah" (Simaeru) yang membangkitkan inspirasi dan gagasan kreatif yang diambil dari berbagai sumber. Simaeru adalah sebuah kata dalam Bahasa Mentawai, suku terasing di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang berarti baik dan indah (good and beautiful).


Topik edisi ini adalah "Buah Ketekunan dan Kerja Keras", belajar dari teladan Haji Rahimi Sutan, pendiri dan pemilik Natrabu. Selamat menikmati!

Salam Pembelajaran. Mari Belajar Sambil Beramal!
Benyamin Ruslan Naba

ESTUBIZI Business Center - One place more activity
www.estubizi.com ~ http://estubizi.blogspot.com
Managed by PT Simaeru Indonesia Raya

T: 021-52 900 828
F: 021-52 971 875
SMS: 0882 1010 5812


*****************
* Artikel Pilihan Simaeru Minggu Ini
* Percikan Permenungan

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Kegagalan merupakan cara Tuhan untuk mengatakan, "Hai, kamu sudah salah jalan." – Oprah Winfrey
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

SENYUM DAN KETEKUNAN BISNIS 



~ Belajar dari Teladan Haji Rahimi Sutan, Pendiri dan Pemilik Natrabu ~







* Soelastri (diambil dan disalin dari Harian KOMPAS, Kamis 17 april 1997, h. 24)







MAU MENJADI PEGAWAI NATRABU? Berlatihlah tersenyum dan karate. Itulah cara pengusaha biro perjalanan dan restoran padang: Natrabu, Rahimi Sutan (70), untuk mendapat pegawai yang dia harapkan. Menurut Rahimi, senyum adalah modal utama melayani pelanggan. Katanya, "Calon pegawai yang tak bisa tersenyum harus berlatih tersenyum di depan cermin. Kalau tidak bisa, lebih baik dia keluar."







LELAKI ASAL PAYAKUMBUH yang tetap segar dan ceria itu rajin memimpin
anak buahnya lari sampai empat kilometer, kemudian berlatih karate
di Monas. Jasmani-rohani sehat baginya adalah modal paling utama
dalam bekerja. Kondisi sehat jasmani dan rohani tersebut harus
dibentuk sehingga menghasilkan manusia yang mampu menunjukkan sikap terpuji.

MENGAPA KARATE YANG DIPILIH? Rahimi pemegang Dan IV karate,
mengemukakan alasan bahwa seorang karateka wajib tunduk kepada
perintah atasan. Hal seperti itulah yang diharapkan dari pegawainya
agar tunduk kepada pimpinan dan pelanggannya.

Kiat Usaha

KEPUASAN PELANGGAN DIA JAGA BETUL. Karena itu, meski sudah memimpin
perusahaan bertaraf ionternasional, dia tak segan-segan membersihkan
WC dalam perkampungan haji di Mina yang mampet. "Semua orang hanya
bertanya 'bagaimana ini' tanpa mau berbuat apa pun. Ah, saya jadi
tak sabar, saya masukkan lengan saya ke WC mampet itu. Kesulitan pun
teratasi," certanya kepada Kompas yang menemuinya di cabang terbaru
restoran Natrabu di Menteng Raya 62, Jakarta Pusat, April 1997.

HAL ITU TERJADI ketika dia mengantar rombongan jemaah haji ONH Plus
ke Mina. "Pengorbanan" untuk mau membersihkan kotoran orang lain
demi pelanggan macam itu dilakukannya semata-mata untuk menjaga nama
baik perusahaannya. "Jemaah haji yang kami bawa tidak akan mau tahu
itu kesalahan siapa. Sejak awal urusan berhaji mereka kami yang urus, sehingga apa pun yang terjadi mereka anggap kamilah penanggung jawabnya," katanya.

ADA LAGI PENGALAMAN pahit yang menimpanya. Mukanya pernah diludahi
pembeli restorannya yang merasa kurang puas atas pelayanan yang
diterima. Rahimi Sutan mengaku tidak tahu kesalahan apa yang
dilakukan stafnya, sekalipun demikian dia mengaku tak sakit hati
atau dendam kepada tamu yang masih dia ingat betul
identitasnya. "Kami memang salah, karenanya harus meminta maaf,"
kata ayah lima anak ini, satu di antaranya sudah meninggal dunia.

Kunci Sukses

Sekalipun belum memiliki jaringan amat luas, perusahaannya tercatat
sebagai perusahaan jasa dan restoran yang mampu bertahan hingga
sekitar 40 tahun. Cita rasa yang selalu terjaga membuat masakannya
menjadi langganan mewakili Indonesia di forum internasional. Masakan
Padang restorannya secara teratur menjadi menu di Istana Merdeka,
dan dalam pertemuan para pemimpin APEC di Bogor pada 1994 bersanding
dengan masakan beberapa negara asing peserta konperensi di Istana
Bogor. Makanan yang dia unggulkan adalah gulai daun singkong, yang
dibuat berdasar resep buatan ibunya. Untuk menjaga mutu dia punya
kebun khusus singkong seluas dua hektar di daerah Bekasi.

SEPERTI JUGA PENGUSAHA kawakan lainnya, Rahimi Sutan bisa bertahan
sedemikian lama oleh karena ketekunannya yang luar biasa. "Pernah
Yasmin, istri saya, menangis karena saya tak kunjung mau diajak
tidur sebelum semua pekerjaan selesai," tuturnya. KERJA KERAS,
BERSIKAP POSITIF kepada semua orang sambil membina relasi seluasnya,
serta belajar apa saja mulai dari soal sepele sampai ilmu manajemen,
adalah kunci sukses Rahimi Sutan. Itu tampak dari kisah perjalanan
hidupnya yang penuh pahit getir, yang dia uraikan tanpa ada rasa sesal atau pun kecewa.

BANYAK HAL YANG DAPAT dia petik dari kenekadannya bekerja di kapal
asing, menjadi imigran di Amerika, juga keadaan keuangan yang tak
memungkinkan dapat memenuhi kebutuhan keluarga saat dia menjadi
polisi di awal tahun 1950-an. Selain berbagai keterampilan seperti
mengepel, mencuci piring, membersihkan WC, lelaki bertubuh mungil
yang hanya berijazah setingkat SMP itu fasih berbicara bahasa Inggris.

PADA USIA 20 TAHUN, Rahimi kecil nekad meninggalkan kampung
halamannya untuk bekerja di Singapura menjadi pedagang kaki lima,
menjual sisir hingga mangkuk Cina. Petualangannya berlanjut saat ia
memutuskan bekerja di sebuah kapal asing sebagai tukang cuci tangki
kapal. Ketika cuaca memasuki musim dingin, sering tubuhnya bagai
membeku namun harus tetap menjalankan tugasnya, mencuci tangki.
Kapal yang ditumpanginya mendarat di New York. Rahimi pun kabur dan
menjadi imigran gelap di kota tersebut sampai akhirnya ditangkap
kepolisian setempat dan mendekam di balik terali besi bersama
beberapa orang Indonesia lainnya.

KEADAAN MENYESAKKAN SEPERTI ITU justru membuat semangatnya
terlecut. "Ada teman menangis terus selama di penjara sehingga saya
sempat ikut hanyut, beruntung saya bisa atasi. Saya cubit lengan
saya hingga terasa sakit dan terlecut semangat tak menyerah begitu
saja," katanya. Maka, masa di penjara justru menjadi pengalaman
bekerja yang penuh kenangan. Dia bisa bekerja sebagai tukang sapu
atau cuci piring dengan upah beberapa dollar AS.

Merintis Usaha

PULANG KE TANAH AIR, berbekal kemampuan berbahasa Inggris, Rahimi
melamar menjadi polisi dan diterima di bagian penelitian orang yang
akan pergi ke luar negeri. Begitu anaknya lahir, barulah terasa
gajinya sebagai seorang polisi tak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehingga dia memutuskan keluar dari dinas kepolisian.

KONDISI MENGANGGUR tidak lama dialami Rahimi yang sampai sekarang
masih aktif masuk kantor dan sesekali berkeliling ke beberapa
cabangnya. Sekitar 1957, seorang rekan membantunya membuka usaha
biro perjalanan dan pengurusan paspor National Travel Bureau, yang
kemudian disebut Natrabu. Dengan modal dengkul dia jalankan usaha
itu. Tuturnya, "Karena tak punya kendaraan, saya harus jalan kaki ke
daerah Kota (Kantor Imigrasi) atau naik truk tentara untuk mengurus paspor."

SEORANG TEMANNYA MENGANJURKAN dia berjualan makanan. Alasannya,
kalau tak laku bisa dimakan sendiri. Maka setahun sesudah mendirikan
biro perjalanan, bersama seorang rekan dia membuka restoran
bernama "Bundo Kanduang" di kawasan Tanahabang. Restoran awal ini
tak lagi dikelolanya, dan pada 1960 dia mendirikan "Natrabu Restoran".

BUAH DARI KETEKUNAN DAN KERJA KERAS Rahimi kini tampak pada lima
restoran Natrabu yang berciri khas Minang di beberapa gedung mewah
di Kota Jakarta. Natrabu Tour bertebaran di seluruh daerah tujuan
wisata di tanah air, di Jepang, London dan Amerika.

MENGHADAPI MASA PENSIUN yang entah kapan akan dilakukannya, Rahimi
aktif mendidik keempat anaknya yang semua lulusan sekolah luar
negeri agar mampu mengembangkan seluruh unit usaha. "Biarpun anak
saya, mereka juga harus mau bekerja keras seperti yang saya lakukan
dulu," lanjutnya dengan logat khas Minang.

Memprihatinkan Generasi Muda

MENGENANG PERJALANAN HIDUP penuh liku, Rahimi mengaku amat prihatin
melihat tingkah generasi muda masa kini. Menurut Rahimi, anak muda
sekarang amat manja. Mereka tidak mau bekerja keras, ingin mendapat
sesuatu secara gampang tapi menghasilkan sesuatu yang besar dalam tempo relatif cepat.

"MEREKA JUGA TIDAK MAU menciptakan pekerjaan, tapi melamar kerja ke
sana-sini. Sikap wirausaha anak kita sungguh rendah bahkan tiada
lagi," kata usahawan yang juga bendahara Pengurus Pusat Muhammadiyah
ini. "Saya tidak tahu bagaimana nasib mereka saat perdagangan bebas
nanti berlaku. Kalau keadaan ini dibiarkan bisa hancur kita. Jangan-
jangan kita malah jadi kere di negeri sendiri."

KEINGINAN MEMBERI BEKAL TERBAIK buat anaknya membuat dia "tega"
mengirim anaknya ke Swiss untuk belajar mencuci piring. "Biar dia
nangis-nangis minta pulang saya tak izinkan sebab biar nanti jadi
pimpinan, dia harus tahu dan bisa semua hal dari yang sepele sampai
manajemen agar bisa memberi contoh kepada pegawai," tuturnya.

(Tulisan ini disajikan - di tengah maraknya  salah urus dan kurangnya kompetensi serta ketekunan dalam
mengelola usaha - untuk mendukung semangat "Menuju Indonesia yang Lebih Baik" – BRN).

***************************************************
 


















SELLING

Think of yourself as a resource to your clients; an advisor,
counselor, mentor and friend.



The only pressure that you use in a professional selling
presentation is the presence of silence after the closing question.



Concentrate on the activities of prospecting, presenting and
following-up; the sales will take care of themselves.


Make a habit of dominating the listening and let the customer
dominate the talking.


Approach each customer with the idea of helping him or her to solve
a problem or achieve a goal, not of selling a product or service.


Telling is not selling; never make a statement if you can phrase it
in the form of a question.

(The Treasury of Quotes by Brian Tracy – America's Leading Business Authority on Success)
---------------------------------------

Impian-impian terhebat selalu tidak realistis. – Will Smith


Kita tidak pernah punya otot mental yang kuat jika tidak pernah
mengangkat beban yang berat. – Diane Lane

Kegagalan merupakan cara Tuhan untuk mengatakan, "Hai, kamu sudah
salah jalan." – Oprah Winfrey



If you worried about falling off the bike, you'd never get on. –
Lance Amstrong

Buku yang bagus ibarat rasa gatal yang tak dapat digaruk. Kita tidak
bisa membiarkannya begitu saja. – Laura Bush

Tidak ada komentar:

Posting Komentar