Quote of The Day ...

QUOTE OF THE DAY:
Build me a son, O Lord, who will be strong enough to know when he is weak, and brave enough to face himself when he is afraid, one who will be proud and unbending in honest defeat, and humble and gentle in victory.~ Douglas MacArthur

Jumat, 08 Oktober 2010

Simaeru eNewsletter ~ edisi 08/I/2010

Profesional, Entrepreneur dan Pembelajar Yth.,
SEMANGAT PAGI!


Setiap minggu ESTUBIZI Business Center memilih artikel "baik dan indah" (Simaeru) yang membangkitkan inspirasi dan gagasan kreatif yang diambil dari berbagai sumber. Simaeru adalah sebuah kata dalam Bahasa Mentawai, suku terasing di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang berarti baik dan indah (good and beautiful).


Topik edisi ini adalah "Peter F. Drucker, Sang Guru Manajemen", menyelami kiprah salah satu guru terbaik di dunia. Selamat menikmati!

Salam Pembelajaran. Mari Belajar Sambil Beramal!
Benyamin Ruslan Naba

ESTUBIZI Business Center - One place more activity
www.estubizi.com ~ http://estubizi.blogspot.com
Managed by PT Simaeru Indonesia Raya

T: 021-52 900 828
F: 021-52 971 875
SMS: 0882 1010 5812


*****************
* Artikel Pilihan Simaeru Minggu Ini
* Percikan Permenungan

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Leadership is practiced not so much in words as in attitude and in actions. – Harold Geneen
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


DRUCKER, SANG NABI TELAH PERGI 



(Dikutip dari artikel yang ditulis oleh Alberto Daniel Hanani di Majalah SWA No. 25/XXI/8-18 Desember 2005)





JOHN MICKLEWAIT dan Adrian Woolridge, dalam bab tiga buku mereka yang berjudul The Witch Doctors: Making Sense of Management Gurus, menjuluki Peter Ferdinand Drucker sebagai nabi penyebar ajaran manajemen atau guru dari para guru manajemen modern. Ironisnya, Tom Peters – dai manajemen kondang yang menjadikan manajemen sebagai sebuah seni panggung pertunjukan – selama masa belajarnya sampai menjadi Ph.D tidak pernah sekali pun membaca langsung tulisan Drucker. Padahal Tom mencatat bahwa: "He was the creator and inventor of modern management... Our debt to Peter Drucker knows no limit." 






KARENA ITU TIDAK LAH ANEH, banyak ahli manajemen di Indonesia yang bahkan tidak tahu bahwa Peter Drucker – sang nabi – telah 

mengembuskan napas terakhirnya dengan tenang, pada 7.30 pagi di hari 
Jumat, 11 November 2005 (8 hari sebelum HUT-nya ke-96) di rumahnya 
di Claremont, California. Padahal, Drucker – yang lahir di Wina, 
Austria pada 19 November 1909, memperoleh gelar doktor di bidang 
hukum publik dan internasional dari Universitas Frankfurt pada umur 
22 tahun, menikah dengan Doris Schmitz di tahun 1939 dan dikaruniai 
empat anak – telah meninggalkan begitu banyak warisan bagi dunia 
manajemen sepanjang masa. 

Drucker menulis buku sejak 1937 (The End of Economic Man) dan 

mempopulerkan konsep desentralisasi di era 1940-an. Pada dasawarsa 
1950-an ia mempropagandakan gagasan bahwa: 


(1) Sumber daya manusia (SDM) adalah asset perusahaan, bukan 
liabilitas; 
(2) Perusahaan bukanlah mesin penghasil laba melainkan komunitas 

manusia produktif yang dibangun atas dasar kepercayaan (trust) dan 
respek; 
(3) Tanpa konsumen tidak ada bisnis. 

Pertengahan 1960-an, ia telah mengajarkan betapa pentingnya sistem 

manajemen (dibandingkan dengan sekadar kepemimpinan karismatis), 
jauh sebelum kata "sistem" menjadi buzzword di dunia pendidikan 
manajemen. 

SEJARAH JUGA MENCATAT Drucker sebagai seorang penyendiri yang tidak 

pernah memiliki sekretaris tetap, baik selama masa kerjanya sebagai 
guru besar di NYU Stern (1950-1971), maupun setelah menjadi clark 
professor ilmu sosial di Claremont Graduate School, Califoria 
(sampai akhir hayatnya). Kendati demikian, ia adalah seorang penulis 
yang sangat produktif hingga hari terakhirnya, dan salah satu 
bukunya yang paling memberi pengaruh pada displin manajemen adalah 
The Practice of Management (terbitan tahun 1954). Ia telah 

mempublikasikan 38 buku yang sebagian diterjemahkan paling tidak ke 
dalam 37 bahasa asing; menulis berbagai isu bisnis dan sosial secara 
rutin di berbagai media massa seperti Wall Street Journal, majalah 
bisnis Forbes, dan lain-lain. 

PERHATIAN DRUCKER sebetulnya jauh melampaui bidang manajemen, dan 

perspektifnya lebih terpusat pada soal-soal kemanusiaan. 
Pemikirannya sibuk bukan hanya dengan kenyataan zamannya, seperti 
kewirausahaan (entrepreneurship), tetapi juga dipadati pemikiran 
untuk menjawab tantangan masa depan yang bahkan oleh banyak kalangan 
di zamannya dianggap terlalu mengada-ada, seperti: knowledge worker 
productivity pada 1970-an. Ia memang dikenal sebagai seorang yang 
berpikiran jauh ke depan sejak masa mudanya, sebagaimana ditunjukkan 
dalam sikapnya menentang Nazi di tahun 1927 – tatkala masih berumur 
18 tahun. Ia segera pindah ke London setelah Hitler menjadi 
Kanselir, dan selanjutnya sejak 1937 menetap di Amerika Serikat – 
toh, sampai meninggalnya pun, ia memiliki aksen Austria yang sangat 

kental. 

MESKIPUN NUANSA KEHIDUPAN Drucker yang begitu luas menyimpan banyak 

misteri, satu konsep yang tak akan lekang dimakan jaman dan akan 
selalu dikenang para management scholar adalah tulisannya mengenai 
Management by Objective. Bahkan perangkat analisis baru di dunia 
manajemen yang populer di awal abad 21 ini, seperti: Balance 
Scorecard yang dipopulerkan Kaplan dan Norton merupakan bukti 
langgengnya pemikiran Drucker dalam dunia praktik manajemen. Tulisan 
Drucker yang berjudul Business Objectives and Survival Needs: Notes 
on a Discipline of Business Entreprise (The Journal of Business, 
April 1958, halaman 81), menjelaskan dengan gamblang bahwa tujuan 
perusahaan bukanlah sekadar memaksimalkan laba melainkan bersifat 
multidimensional, dan berbagai tujuan yang tampaknya saling 

bertentangan haruslah mendapat perhatian manajemen secara seimbang 
sehingga perusahaan bisa bertahan hidup dalam jangka panjang. 

MENJELANG AKHIR HIDUPNYA, Drucker lebih menunjukkan minatnya pada 

manajemen organisasi sosial, seperti pramuka dan gereja - ketimbang 
organisasi bisnis. Karena itu Rick Warren (penulis buku best-seller: 
The Purpose Driven Life) menyatakan: "Drucker mengajarinya bahwa 
peran manajemen di dalam gereja adalah untuk menjadikan gereja lebih 
churchlike, dan bukan menjadikannya businesslike. Bisnis bagi 
Drucker hanyalah sebuah titik berangkat yang menyediakan platform 
bagi dirinya untuk mempengaruhi para pemimpin, mulai dari pemimpin 
negara sampai pemimpin umat, mulai dari pemimpin perusahaan sampai 

pemimpin organisasi kemasyarakatan lainnya"

SATU CATATAN KECIL untuk mengenang Drucker yang ditulis para 

sahabatnya adalah ia kerap kali membuat berbagai "kesalahan dan 
kekeliruan" di dalam tulisannya yang kurang akurat (yang bagi dunia 
akademis sering dianggap sebagai tulisan non ilmiah atau populer), 
dan Drucker tidak pernah mengingkari hal itu. Bahkan ia mengatakan 
bahwa dirinya bukanlah guru, melainkan hanya a student of life

AKHIRNYA, PARA PEMIMPIN BISNIS Indonesia masa kini dan masa depan, 

perlu rasanya kita menyimak dengan cermat kata-kata Drucker dalam 
Keynote Address-nya pada peringatan anniversary 50 tahun The Academy 
of Management di Chicago, Illinois 14 Agustus 1986: "The success of 
management has not changed the work of management, but it has 
changed its meaning. Its success had made management the general, 
the pervasive function and distinct organ of our society of 
organizations. As such, management inevitably has become affected 
with the public interest. To work out what this means for management 

theory and management practice will constitute the management 
problem of the next 50 years.







---------------------------------------






LEADERSHIP 

~The difference between a boss and a leader: 
a boss says, 'Go!' -a 

leader says, 'Let's go!'. ~ 


E. M. Kelly. 

~ Leadership is the art of getting someone else to do something you 

want done because he wants to do it. ~ General Dwight David 
Eisenhower 

~ Leadership is a potent combination of strategy and character. But if 

you must be without one, be without the strategy. ~ General H. 
Norman Schwarzkopf 

~ Leadership is practiced not so much in words as in attitude and in 

actions. 


~ Harold Geneen 

~ Leadership is an action, not a position. ~ Donald H. McGannon 

~ Leadership is solving problems. The day soldiers stop bringing you 

their problem is the day you have stopped leading them. They have 
either lost confidence that you can help or concluded you do not 
care. Either case is a failure of leadership. ~ Karl Raimund Popper 

~ Leadership is the ability of a single individual through his or her 

actions to motivate others to higher levels of achievement. ~ F. 
G. "Buck" Rodgers 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar