Quote of The Day ...

QUOTE OF THE DAY:
Build me a son, O Lord, who will be strong enough to know when he is weak, and brave enough to face himself when he is afraid, one who will be proud and unbending in honest defeat, and humble and gentle in victory.~ Douglas MacArthur

Rabu, 22 Desember 2010

19 Desember 2010 ~ Quote of The Day

Death and life have their determined appointments; riches and honors depend upon heaven. Confucius

18 Desember 2010 ~ Quote of The Day

By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest. Confucius

17 Desember 2010 ~ Quote of The Day

And remember, no matter where you go, there you are. Confucius

16 Desember 2010 ~ Quote of The Day

It is easy to hate and it is difficult to love. This is how the whole scheme of things works. All good things are difficult to achieve; and bad things are very easy to get. Confucius

15 Desember 2010 ~ Quote of The Day

I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand.  Confucius

Selasa, 14 Desember 2010

14 Desember 2010 ~ Quote of The Day

If you take responsibility for yourself you will develop a hunger to accomplish your dreams. Les Brown

Senin, 13 Desember 2010

13 Desember 2010 ~ Quote of The Day

Build me a son, O Lord, who will be strong enough to know when he is weak, and brave enough to face himself when he is afraid, one who will be proud and unbending in honest defeat, and humble and gentle in victory. Douglas MacArthur

12 Desember 2010 ~ Quote of The Day

As I would not be a slave, so I would not be a master. This expresses my idea of democracy. Abraham Lincoln

11 Desember 2010 ~ Quote of The Day

Being unwanted, unloved, uncared for, forgotten by everybody, I think that is a much greater hunger, a much greater poverty than the person who has nothing to eat. Mother Teresa

10 Desember 2010 ~ Quote of The Day

I say to you quite frankly that the time for racial discrimination is over. Jimmy Carter

9 Desember 2010 ~ Quote of The Day

Be faithful in small things because it is in them that your strength lies. Mother Teresa

Jumat, 10 Desember 2010

Simaeru eNewsletter ~ edisi 14/I/2010

Profesional, Entrepreneur dan Pembelajar,
SEMANGAT PAGI!


Setiap minggu ESTUBIZI Business Center memilih artikel "baik dan indah" (Simaeru) yang membangkitkan inspirasi dan gagasan kreatif yang diambil dari berbagai sumber. Simaeru adalah sebuah kata dalam Bahasa Mentawai, suku terasing di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang berarti baik dan indah (good and beautiful).

Topik edisi ini adalah "Keteguhan Hati Seorang Asmara Nababandalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia: 10 Desember. Selamat menikmati!

Salam Pembelajaran. Mari Belajar Sambil Beramal!
Benyamin Ruslan Naba

ESTUBIZI Business Center - One place more activity
www.estubizi.com ~ http://estubizi.blogspot.com ~ http://simaeru.blogspot.com
Managed by PT Simaeru Indonesia Raya


T: 021-52 900 828
F: 021-52 971 875
SMS: 0882 1010 5812
E: estubizi.business.center@gmail.com

*****************
* Artikel Pilihan Simaeru Minggu Ini
* Percikan Permenungan
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
I detest racialism, because I regard it as a barbaric thing, whether it comes from a black man or a white man. ~ Nelson Mandela
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
 
KETEGUHAN HATI SEORANG ASMARA NABABAN
Konsisten hingga Akhir
Dikutip dari Buku In Memoriam Asmara Nababan dan dari berbagai sumber.


Hari ini dan setiap tanggal 10 Desember sejak tahun 1948, dunia memperingati Hari Hak Asasi Manusia.  Di Indonesia, peringatan tahun ini terasa sangat spesial karena Pejuang dan aktivis HAM Asmara Nababan dianugerahi penghargaan Yap Thiam Hien Award 2010. Asmara semasa hidupnya dinilai telah berjuang untuk hak asasi dengan tulus dan berani.


"Asmara pejuang HAM yang konsisten, tidak mencari pujian dan penghargaan," kata Todung Mulya Lubis dalam jumpa pers di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (8/12/2010).

Penghargaan Yap Thiam Hien ke-18 ini diberikan kepada keluarga Asmara Nababan pada Jumat (10/12) pukul 19.00 WIB di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jl Rasuna Said, Kuningan. Asmara wafat pada usia 64  bertepatan pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2010 karena sakit kanker paru-paru. Asmara dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Asmara Victor Michael Nababan adalah nama yang diberikan kedua orang tuanya yang sangat bangga ketika putera bungsu mereka lahir di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1946. Asmara lahir sebagai anak ke-11 dari pasangan Bapak Jonathan L. Nababan, seorang guru HIS (Hollandsch Inlandsch School) di Tarutung, dan Ibu Erna Intan Dora boru Lumban Tobing, seorang guru perempuan pertama di Tapanuli Utara dan juga sebagai Kepala Sekolah Meisjes School di Balige sebelum ia menikah dengan Bapak Jonathan L. Nababan. Kedua orangtuanya merupakan panutan dan kebanggaannya.




Asmara sangat mencintai ibunya dan ia anak kesayangan orang tua dan semua saudaranya. Ketika ibunya sakit berkepanjangan, Asmara memutuskan untuk datang dan menemani beliau selama dua tahun, “Waktu kecil, saya ingin sekali memberikan hadiah sepatu emas untuk ibu saya. Merawat ibu saya merupakan sepatu emas untuk beliau” ujar Asmara menjelaskan keputusan tersebut pada hari ulang tahunnya yang ke-60.

Masa Kecil Asmara …..
Semasa di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah (1952-1964), Asmara menghabiskan masa kecilnya di Medan. Kemudian oleh ayahnya, Asmara disekolahkan ke Jakarta.  Sebagai anak bungsu, Asmara cilik sering dibela oleh abang-abangnya tatkala ia harus berkelahi dengan teman sekolahnya atau bertemu dengan pemuda berandalan. Betapa tidak, abangnya terdiri dari enam orang dan disegani para pemuda di sekitar tempat tinggalnya.

Setamat SMA, Asmara sempat melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), kemudian Fakultas Sastra Inggris di UKI, lalu melanjutkan studi perfilman di Lembaga Kesenian Jakarta sebelum akhirnya ia menamatkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1975). Pada masa kuliahnya, Asmara dikenal sebagai aktivis kampus yang konsisten memperjuangkan demokrasi. Ia turut dalam pergerakan mahasiswa bersama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di awal tahun 1970-an, dimana ia menjadi senior terfavorit bagi para anggota yang lebih muda.

Sebelum Pemilu 1971, ia mempelopori Deklarasi Golongan Putih (Golput) bersama Arief Budiman dan Adnan Buyung Nasution yang mengkritisi penyelenggaraan pemilu yang tidak demokratis dan turut dalam aksi protes pembangunan Taman Mini Indonesia Indah, serta membentuk Komite Anti Korupsi bersama Arief Budiman, Akbar Tanjung, dkk (1970). Sebagai mahasiswa yang aktif, ia berjumpa dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Inilah yang akhirnya membentuk pemuda Asmara menjadi orang yang mudah bergaul, mencintai sesama, dan setia memperjuangkan hak asasi manusia. 

Pemuda Asmara tidak hanya pandai dalam studinya, namun ia juga disenangi teman-temannya. Kegiatannya tidak hanya fokus ke masalah sosial dan hukum, namun juga dunia pendidikan, agama, lingkungan hidup dan seni. 

Bertemu Kekasih Hati dan Menjadi Bapak Idola
Perjumpaan dengan seorang dara manis bernama Magdalena Helmyna Maniara Sitorus (sering disebut Butet), berawal dari suatu pertemuan di GMKI. Magdalena adalah puteri dari Bapak R. W. Sitorus dan Ibu Jumika Silaen. Kisah Asmara dan Magdalena dilanjutkan dengan pernikahan pada tanggal 20 Februari 1974 di gereja HKBP Hang Lekiu Jakarta.

Pasangan Asmara dan Magdalena dikaruniai tiga orang puteri dan seorang putera. Puteri pertama Juanita Miryam Hotmaida Nababan saat ini sedang menempuh program doctoral Bidang Ekonomi dan tinggal di Frankfurt. Puteri kedua, Natasha Ruth Mariana Nababan berkarir sebagai praktisi hukum di perusahaan minyak internasional. Sedangkan puteri ketiga, Aviva Selma Bulan Nababan bekerja sebagai peneliti dan penerjemah di Jakarta. Putera bungsu Yehonathan Uli Asi Nababan yang saat ini tengah menyelesaikan studinya sambil menggeluti bidang bela diri. Ia menikah dengan Sarina Attaliotis dan tinggal di Adelaide.

Sosok Asmara Nababan bukan hanya seorang ayah yang sangat mencintai putera-puterinya, namun ia juga sahabat terbaik bagi semua anaknya dan terutama bagi Magdalena istrinya terkasih yang juga seorang aktivis hak asasi perempuan dan anak-anak. Saat ini Magdalena adalah Komisioner di Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Ia senantiasa berdiskusi dengan istri dan anak-anaknya tentang berbagai masalah, termasuk isu-isu sosial dan politik.

Dalam dokumentasi keluarga Asmara Nababan pada malam Penghargaan Yap Thiam Hien Award 2010, keluarganya menuliskan demikian: Bapak terkadang mengutip pepatah ini, "Kau tidak bisa mencegah burung untuk melntas di kepalamu, tapi kau bisa mencegahnya dari bersarang di situ". Arti pepatah ini, menurut Bapak, adalah bahwa kita memang tidak bisa menghindari masalah yang datang ke kehidupan kita, namun kita bisa mencegahnya dari menghantui pemikiran dan menjadikan kita larut dalam masalah tersebut. "Kami rasa pepatah ini merangkum bagaimana Bapak menjalani hidup. Bapak selalu terlihat santai di rumah, walau pun kemudian nanti kami akan mendengar bahwa sebenarnya Bapak pada saat itu sering mendengar ancaman dari berbagai kelompok karena kegiatannya. Ia memang selalu mengalir tenang seperti sungai, ketika ada batu di hadapannya ia bisa mencari jalan mengitarinya agar tetap mengalir, dan bila ada yang mencoba membendungnya, ia dapat mengumpulkan kekuatan yang luar biasa untuk mendobrak dinding penghalang tersebut".

Pejuang HAM Indonesia yang Sejati
HAM, ‘Hak Asasi Manusia’ seakan sudah menjadi nama tengah dari Asmara Nababan. Sepanjang hidupnya, Asmara Nababan dikenal dengan kiprahnya memperjuangkan tegaknya hak asasi manusia di Indonesia. Ia sangat percaya dengan kekuatan masyarakat sipil dan berpartisipasi dalam pembentukan ataupun menjadi Dewan Pembina dari pelbagai organisasi yang berfokus pada HAM dan demokrasi, seperti Kontras, PIJAR, ELSAM, Demos, Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID), INFID, HAK di Timor Leste, HRRCA dan lain sebagainya.

Bahkan ketika pada tahun 1983-1985 saat ia kembali ke Siborong-borong untuk menjaga ibunya yang sakit, ia tetap terlibat dalam pembentukan Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) guna membangkitan gerakan masyarakat sipil di Sumatera Utara.

Ia menjadi anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 1993-2002 dan pernah menjabat Sekretaris Jenderal pada tahun 2000-2002. Di Komnas HAM, Asmara Nababan bertugas dalam beberapa misi dari Aceh hingga Papua untuk investigasi pelanggaran HAM, termasuk menjadi anggota KPP HAM untuk Pelanggaran Berat di Timor Timur.

Kiprah Asmara Nababan dalam dunia perjuangan penegakan HAM dan demokrasi di Indonesia diawali ketika ia menjadi aktivis kampus Universitas Indonesia. Asmara juga pernah menjabat Sekretaris Eksekutif NGOs Forum on Indonesian Development (INFID) tahun 1994-1998. Tahun 1998 Asmara turut mendirikan Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) bersama Munir, Ade Rostina Sitompul, Bambang Wijayanto, Mulyana W. Kusumah.


Dia tak pernah gentar menghadapi orang-orang kuat yang punya kekuasaan,” kata Usman Hamid, Koordinator Kontras kepada Kompas.


Salah satu sifatnya yang paling menonjol adalah ia selalu melihat orang lain dari sisi yang terbaik, dan selalu ingin membantu. Bagi Don Marut, Direktur Eksekutif INFID, Asmara selalu ada ketika dimintai saran, nasihat dan bantuan tanpa rasa lelah. “Di balik ketegasannya selalu ada rasa cinta yang luar biasa kepada sesama,” ujarnya. “Ia pejuang HAM yang tak pernah kendor semangatnya, bahkan ketika dia sudah terbaring sakit,” tambah Don kepada Suara Pembaruan. 

Sebagaimana barang koleksi favoritnya, Asmara sering mendefinisikan dirinya sendiri seperti teko. Menjadi wadah air sekaligus membaginya. Prinsip membagi dan merelakan dirinya ini begitu menonjol,” Kata Antonio Prajasto, Direktur Eksekutif Demos. “Walaupun demikian”, tambah Antonio kepada Kompas, “Asmara bisa menjadi sangat keras dan tak kenal kompromi jika sudah menyangkut perjuangan hak asasi manusia”.

Hingga akhir hayatnya, Asmara Nababan masih aktif sebagai Ketua Badan Pengurus Demos (www.demosindonesia.org), Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi (Center for Democracy and Human Rights Studies) dan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM). Bang As, demikian ia kerap dipanggil oleh teman-teman sesama aktivis HAM dan demokrasi, juga adalah penggagas dan anggota Governing Board of the Human Rights Resource Centre for ASEAN (HRRCA). Lembaga ini berdiri sejak 31 Maret 2010 dan bergerak di bidang riset dan pendidikan hak asasi manusia serta pengembangan human rights resource centre untuk kawasan ASEAN. Asmara menggagas berdirinya lembaga ini bersama Marzuki Darusman, Ong Keng Yong (mantan Sekjen ASEAN), Harkristuti Harkrisnowo, Theary Seng (Kamboja), Param Cumaraswamy (Malaysia), Carolina Hernandez (Filipina), Kevin Tan (Singapore), dan Kavi Chongkittavorn (Thailand).


Sejak 2003 hingga 2010, Asmara sering mewakili Indonesia dan beragam organisasi LSM sebagai pembicara dalam berbagai diskusi dan seminar internasional di kawasan Asia Pasific tentang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi pada forum East West Center (www.eastwestcenter.org). Asmara juga salah satu pendiri dan pemimpin redaksi majalah anak-anak Kawanku, sebagai bentuk perjuangan dan kontribusinya bagi anak Indonesia. Asmara pernah menjadi Direktur Eksekutif Yakoma-DGI (Yayasan Komunikasi Massa Dewan Gereja-gereja di Indonesia) 1978-1983. Selain itu, Asmara juga aktif sebagai Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Leuser Indonesia (2008).



Asmara Nababan di Mata Sahabat
Asmara Nababan kerap terlibat dalam Tim Pencari Fakta (TPF) sejumlah kasus HAM, antara lain anggota TPF kasus penyerbuan markas PDI-P 27 Juli 1996, anggota Tim Gabungan Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998, dan Wakil Ketua TPF Kasus Pembunuhan Munir, rekan seperjuangannya dalam menegakkan HAM di Indonesia. Asmara juga dipercaya untuk menjadi anggota Dewan Pakar Komisi Pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Bidang HAM.

Asmara Nababan seringkali dianggap sebagai abang, guru dan sahabat yang sangat konsisten dalam penegakan HAM dan demokrasi di Indonesia. Banyak yang merasa kehilangan atas kepergiannya. Bang As merupakan salah satu intelektual dan aktivis HAM dan demokrasi, yang tidak saja mengembangkan gagasan-gagasan ilmiah dan progresif, tapi juga menjalani dan menekuninya sebagai bagian hidup yang tak terpisahkan,” ujar
Ketua Setara Institute, Hendardi.


Menurut Ifdhal Kasim, Ketua Komnas HAM, “Seumur hidupnya Asmara tidak ingin mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah, bahkan beberapa jalan tol di Jakarta juga tidak ingin dilewatinya karena Asmara tahu persis terdapat kecurangan atau korupsi di balik pembangunan jalan tersebut”.

Sebenarnya ia dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperkaya keluarganya, tapi ia memilih tetap sederhana dan rendah hati. Ia selalu bersepatu sandal dan menyandang tas kain. Kesederhanaan itulah kekuatan Bang As”, ujar Usman Hamid Koordinator Kontras.

Advocat senior Adnan Buyung Nasution menegaskan, “Pengabdian Asmara dalam gerakan HAM adalah luar biasa dan patut menjadi contoh bagi generasi muda, beliau pejuang HAM nomor wahid, penuh dedikasi, tegas dan berani”.

Abdul Haris Semendawai, rekan kerjanya menjelaskan, “Asmara orang yang hangat dan sangat perhatian pada teman-teman, ia suka berbincang tentang hukum dan HAM karena memang cita-citanya menegakkan HAM di Indonesia”.

Ketua DPP PAN Bara Hasibuan mengenang aksi perjuangan Asmara dalam membela berbagai kasus HAM. “Asmara aktivis HAM yang mampu bersikap realistis dalam berjuang. Selama Asmara menjabat Sekjen, Komnas HAM sangat aktif membentuk KPP HAM untuk menyelidiki berbagai kasus pelanggaran HAM”, tegasnya.

Sebagai orang Kristen, Asmara adalah role model saya,” ujar Ignas Kleden  sahabatnya di Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID) melalui sms. "Berulang kali saya mengalami bahwa apabila dibutuhkan suatu informasi penting atau pemikiran untuk mengatasi kebuntuan, Asmara mengusulkan sesuatu yang justru dibutuhkan untuk mendapatkan jalan keluar, entah menyangkut masalah hukum, organisasi, atau manajemen. Dia mempunyai stock of knowledge at hand yang tidak diumbar sebarang waktu, tetapi yang siap digunakannya untuk melayani suatu kebutuhan", tulis Ignas Kleden di harian Kompas.


~~~~~~~~~~~~
Asmara Nababan once said that he was often subject to
intimidation for his activity but that such threats failed to
dampen his spirit. “My life and fate depend not on human
rights abusers but on Almighty God. I am ready to die here and
now if that’s His will,” he told The Jakarta Post in 2005.
~~~~~~~~~~~~
Ia Telah Berpulang
Jarang sekali keluarga dan kerabatnya mendengar Asmara mengeluh sakit. Keseriusannya dalam bekerja dan kegigihannya berjuang untuk orang lain yang sering terabaikan, membuatnya lupa bahwa tubuhnya mengidap penyakit serius. Kanker paru-paru yang dideritanya seakan mengganggu ‘keasyikannya’ memperjuangkan hak-hak asasi manusia di Indonesia.

Setelah menyadari adanya penyakit yang sering membuat ciut nyali banyak orang ini, Asmara tetap tidak gentar menghadapinya. Sementara ia berobat dan beberapa kali sempat dirawat inap di rumah sakit, Asmara tetap giat mengikuti rapat-rapat rutin dan melakukan tugasnya ke luar kota.


Upaya untuk memperoleh kesembuhan juga dilakukannya bersama keluarga hingga ke Rumah Sakit Fuda, Guangzhou, China. Tetapi Tuhan ternyata mempunyai rencana lain. DIA sangat mencintai Asmara, sehingga belum sempat beliau mengalami penderitaan berat akibat penyakitnya, Tuhan Yang Maha Kuasa telah memanggilnya untuk beristirahat dengan tenang pada hari Kamis tanggal 28 Oktober 2010 jam 12:30 waktu setempat atau 11:30 WIB di Rumah Sakit Fuda, Guangzhou, China pada usia 64 tahun.

Asmara Nababan telah meninggalkan kita dengan kenangan yang begitu mengesankan dan teladan  keteguhan hati yang sangat baik. Asmara adalah teman dan sahabat sejati untuk siapa pun yang berjuang untuk menegakkan hak asasi manusia dan demokrasi di Indonesia. Nama Asmara Nababan diabadikan pada sebuah ruangan di Gedung Komnas HAM, tempat dimana banyak rakyat mengadu nasibnya kepada lembaga tersebut ...

Catatan: Foto-foto diperoleh dari koleksi keluarga dan berbagai sumber teman-teman organisasi seperjuangan Asmara Nababan. Terima kasih atas sumbangsihnya.

(Tulisan ini disajikan – untuk mendukung semangat "Menuju Indonesia yang Lebih Baik" melalui hidup yang konsisten hingga akhir berjuang untuk keadilan dan kebenaran – BRN).
*************************************************** 
We gain strength, and courage, and confidence by each experience in which we really stop to look fear in the face... we must do that which we think we cannot. ~ Eleanor Roosevelt
I detest racialism, because I regard it as a barbaric thing, whether it comes from a black man or a white man. ~ Nelson Mandela
Perjuangan hak asasi manusia tak lagi dibatasi waktu dan tempat. Jagad raya ini adalah tempat kita berjuang. Hak asasi manusia tidak punya etnisitas atau nasionalitas, tak punya tanah air; ia konsep universal yang berlaku dimana saja terhadap manusia mana saja. ~ Todung Mulya Lubis
For this generation, ours, life is nuclear survival, liberty is human rights, the pursuit of happiness is a planet whose resources are devoted to the physical and spiritual nourishment of its inhabitants. ~ Jimmy Carter

Rabu, 08 Desember 2010

8 Desember 2010 ~ Quote of The Day

I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin, but by the content of their character. Martin Luther King, Jr.

7 Desember 2010 ~ Quote of The Day

All progress is precarious, and the solution of one problem brings us face to face with another problem. Martin Luther King, Jr.

Senin, 06 Desember 2010

6 Desember 2010 ~ Quote of The Day

If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader. John Quincy Adams

Minggu, 05 Desember 2010

5 Desember 2010 ~ Quote of The Day

The best way to sell yourself to others is first to sell the others to yourself. Napoleon Hill

4 Desember 2010 ~ Quote of The Day

Persistence is to the character of man as carbon is to steel. Napoleon Hill

3 Desember 2010 ~ Quote of The Day

Money without brains is always dangerous. Napoleon Hill

2 Desember 2010 ~ Quote of The Day

A dream you dream alone is only a dream. A dream you dream together is reality. John Lennon

Simaeru eNewsletter ~ edisi 13/I/2010



Profesional, Entrepreneur dan Pembelajar,
SEMANGAT PAGI!


Setiap minggu ESTUBIZI Business Center memilih artikel "baik dan indah" (Simaeru) yang membangkitkan inspirasi dan gagasan kreatif yang diambil dari berbagai sumber. Simaeru adalah sebuah kata dalam Bahasa Mentawai, suku terasing di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang berarti baik dan indah (good and beautiful).

Topik edisi ini adalah "Manusia yang Paling Patut Dihargai" dalam rangka menyambut Hari Ibu 22 Desember. Selamat menikmati!

Salam Pembelajaran. Mari Belajar Sambil Beramal!
Benyamin Ruslan Naba

ESTUBIZI Business Center - One place more activity
www.estubizi.com ~ http://estubizi.blogspot.com ~ http://simaeru.blogspot.com
Managed by PT Simaeru Indonesia Raya


T: 021-52 900 828
F: 021-52 971 875
SMS: 0882 1010 5812
E: estubizi.business.center@gmail.com




*****************
* Artikel Pilihan Simaeru Minggu Ini
* Percikan Permenungan

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Motherhood: All love begins and ends there. ~ Robert Browning
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
 
STORY OF APPRECIATION
oleh: 
Dr. Shailesh Thaker 


One young academically excellent person went to apply for a managerial position in a big company. He passed the first interview, the director did the last interview, made the last decision.

The director discovered from the CV that the youth's academic achievements were excellent all the way, from the secondary school until the postgraduate research, never had a year when he did not score.

The director asked, "Did you obtain any scholarships in school?" the youth  answered "none".

The director asked, "Was it your father who paid for your school fees?" The youth answered, "My father passed away when I was one year old, it was my mother who paid for my school fees.

The director asked, "Where did your mother work?" The youth answered, "My mother worked as clothes cleaner. The director requested the youth to show his hands. The youth showed a pair of hands that were smooth and perfect.

The director asked, "Have you ever helped your mother wash the clothes before?" The youth answered, "Never, my mother always wanted me to study and read more books. Furthermore, my mother can wash clothes faster than me.

The director said, "I have a request. When you go back today, go and clean your mother's hands, and then see me tomorrow morning.

The youth felt that his chance of landing the job was high. When he went back, he happily requested his mother to let him clean her hands. His mother felt strange, happy but with mixed feelings, she showed her hands to the kid.

The youth cleaned his mother's hands slowly. His tear fell as he did that. It was the first time he noticed that his mother's hands were so wrinkled, and there were so many bruises in her hands. Some bruises were so painful that his mother shivered when they were cleaned with water.

This was the first time the youth realized that it was this pair of hands that washed the clothes everyday to enable him to pay the school fee. The bruises in the mother's hands were the price that the mother had to pay for his graduation, academic excellence and his future.

After finishing the cleaning of his mother hands, the youth quietly washed all the remaining clothes for his mother.

That night, mother and son talked for a very long time.

Next morning, the youth went to the director's office. The Director noticed the tears in the youth's eyes, asked: "Can you tell me what have you done and learned yesterday in your house?"

The youth answered, "I cleaned my mother's hand, and also finished cleaning all the remaining clothes”

The Director asked, "Please tell me your feelings."

The youth said, Number 1, I know now what is appreciation. Without my mother, there would not the successful me today. Number 2, by working together and helping my mother, only I now realize how difficult and tough it is to get something done. Number 3, I have come to appreciate the importance and value of family relationship.

The director said, "This is what I am looking for to be my manager. I want to recruit a person who can appreciate the help of others, a person who knows the sufferings of others to get things done, and a person who would not put money as his only goal in life. You are hired.

Later on, this young person worked very hard, and received the respect of his subordinates. Every employee worked diligently and as a team. The company's performance improved tremendously.

A child, who has been protected and habitually given whatever he wanted, would develop "entitlement mentality" and would always put himself first. He would be ignorant of his parent's efforts. When he starts work, he assumes that every person must listen to him, and when he becomes a manager, he would never know the sufferings of his employees and would always blame others. For this kind of people, who may be good academically, may be successful for a while, but eventually would not feel sense of achievement. He will grumble and be full of hatred and fight for more. If we are this kind of protective parents, are we really showing love or are we destroying the kid instead?

You can let your kid live in a big house, eat a good meal, learn piano, watch a big screen TV. But when you are cutting grass, please let them experience it. After a meal, let them wash their plates and bowls together with their brothers and sisters. It is not because you do not have money to hire a maid, but it is because you want to love them in a right way. You want them to understand, no matter how rich their parents are, one day their hair will grow gray, same as the mother of that young person. The most important thing is your kid learns how to appreciate the effort and experience the difficulty and learns the ability to work with others to get things done. 

(Tulisan ini disajikan – untuk mendukung semangat "Menuju Indonesia yang Lebih Baik" yang berawal dari keluarga – BRN).

*************************************************** 
THE WISDOM OF MOTHERHOOD
****************************************************

The most important thing a father can do for his children is to love their mother ~ 
Theodore Hesburgh
 


The best way to keep children home is to make the home atmosphere pleasant - and let the air out of the tires ~ 
Dorothy Parker
 

Before you were conceived I wanted you
Before you were born I loved you
Before you were here an hour I would die for you
This is the miracle of life.
 
~ Maureen Hawkins
 


Whenever I'm with my mother, I feel as though I have to spend the whole time avoiding land mines ~ Amy Tan

At work, you think of the children you have left at home. At home, you think of the work you've left unfinished. Such a struggle is unleashed within yourself. Your heart is rent ~ Golda Meir 

No matter how old a mother is, she watches her middle-aged children for signs of improvement ~ 
Florida Scott-Maxwell