"Educatio puerorum reformatio mundi" ~ Mendidik kaum muda adalah mereformasi dunia ~ semboyan Kolese Jesuit.
Sepotong tulisan di dalam buku biografi Pater van Beek itu, sempat menyita pikiran saya. Betul sekali ungkapan itu, mendidik kaum muda adalah hal yang sangat sangat penting. Kita semua tahu bahwa pendidikan sekarang semakin mahal, lebih mahal daripada telepon genggam Blackberry yang asli maupun yang tiruan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saja di sebuah sekolah favorit, membutuhkan biaya lebih dari dua juta dengan uang sekolah lebih dari 200 ribu rupiah.
Pengalaman saya sebagai salah seorang yang ditugasi sekolah untuk mewawancarai calon orang tua murid SD, membuat saya berpikir untuk mempercepat gagasan keluarga kami untuk mendirikan sekolah untuk orang-orang yang kurang mampu. Kami sendiri bukan tergolong orang yang mampu, namun saya percaya, dengan kekuatan jejaring dari teman, kerabat dan sahabat, dan tentunya kekuatan doa, suatu saat impian itu akan terwujud.
Sekolah masa depan, dalam sebuah buku The Future School, yang ditulis oleh seorang pakar pendidikan Australia, mengatakan bahwa sekolah tidak harus mempunyai guru dan karyawan yang banyak. Bisa saja juga terdiri dari guru dan karyawan yang tidak tetap, namun memiliki kompetensi yang memadai sebagai seorang pendidik. Saya sangat optimis, ada banyak sekali manusia Indonesia yang punya kemampuan, kompetensi dan talenta sebagai pendidik yang baik.
Jadi sekolah adalah jejaring, bukan lagi sebuah tempat di satu lokasi yang dikelola oleh sekelompok orang yang memiliki visi dan misi bersama dalam mendidik dan mengajar. Itulah mengapa saya, istri saya Lily dan Nuelle putri kami, mendirikan SENT, Simaeru Education Network. Melalui wadah SENT ini kami berencana untuk mengadakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk anak usia sekolah dan orang dewasa, untuk belajar, belajar dan belajar untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik.
Suatu anugerah dari Tuhan bahwa impian ini ternyata kemudian tidak menjadi milik kami sekeluarga. Beberapa teman, kerabat dan sahabat menyambut baik gagasan ini. Mereka sependapat, bahwa pendidikan yang dimulai pada usia dini, jangan dihambat oleh biaya yang terbatas. Setiap anak Indonesia, harus diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan, sedini mungkin. Bila pemerintah tidak mampu atau mau melakukan hal itu, masyarakat harus mengambil peran itu. Saya percaya, bangsa kita yang penuh kreativitas ini mampu menjadi inisiator pengelolaan pendidikan yang baik untuk rakyatnya. Sebagian teman, kerabat dan sahabat saya, bersedia untuk menjadi volunteer, sukarelawan tanpa bayaran yang menyisihkan sebagian dari waktu berharga mereka untuk mengajar dalam Program SENT.
Impian kami, bangunan sekolah yang didominasi dengan bangunan batu bata merah itu, mempunyai guru dan karyawan yang tidak terlalu banyak jumlahnya, karena sebagian adalah SDM sukarelawan, dan sebagian lagi adalah masyarakat sekitar sekolah kami yang direkrut sebagai pegawai. Ada petugas kebersihan, petugas dapur, parkir, dan keamanan yang kami rekrut dari warga setempat. Demikian pula dengan antar jemput sekolah bagi mereka yang memerlukan, juga melibatkan warga sekitar. Lulusan sekolah itu (klik: Simaeru School of Leadership), kelak akan menjadi calon-calon pemimpin yang kreatif, karena pendidikan sekolah akan berbasis pada dua hal prinsip: Leadership and Entrepreneurship. Itu baru sebagian dari mimpi kami, masih banyak impian tentang sekolah yang pasti bermutu itu.
Salah satu Program SENT yang akan kami mulai adalah mengajar materi Entrepreneurship di sebuah sekolah swasta. Impian ini sudah lama sekali ada di benak saya, untuk mulai memberikan pelajaran Entrepreneurship di sekolah-sekolah dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Sempat saya ingin mengajak Kauffman Foundation (http://www.kauffman.org/) untuk kelak bekerja sama dengan sekolah kami. Ide itu muncul jauh sebelum waktu Pak Ciputra menjalin kerja sama dengan yayasan yang amat sangat kreatif dari Amerika itu. Pikir saya, jejaring Pak Ci lebih luas ketimbang saya, wajar kalau beliau mampu untuk bekerja sama dengan Kauffman Foundation. Namun bangga juga saya bahwa saya sepemikiran dengan beliau Sang Guru Entrepreneur Indonesia. Sampai saat ini saya masih menyimpan beberapa buku dari Kauffman Foundation yang mereka kirim beberapa tahun yang silam.
Jadi teman-teman, kerabat dan sahabat, bila kamu termasuk orang yang peduli kepada pendidikan anak, bersedia menyisihkan waktumu untuk berbagi pengalaman dan memiliki talenta untuk mengajar, saya mengajak kamu untuk bersama-sama menjalankan Program SENT, untuk membangun Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan. Kalau kamu sempat, silakan simak Kauffman Foundation (http://www.kauffman.org/).
Mari Belajar Sambil Beramal,
Benyamin Ruslan Naba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar