Kisah Z si Anak Cerdas
Z, demikian nama muridku di ekskul Entrepreneurship. Z, siswa kelas 5 SD yang berusia 11 tahun ini bercerita bahwa ia sekarang berada di ranking 3 di kelasnya. Aku memuji prestasinya. Setelah lulus SD dia akan masuk se SMP Negeri.
"Mengapa memilih sekolah negeri?" tanyaku.
"Ayahku bilang, kalau nanti aku masuk SMP Negeri, terus melanjutkan ke SMA Negeri, biar gampang diterima di Universitas Negeri. Ibuku juga bilang begitu", tukas Z.
"Ayahku IP-nya tinggi sekali, terbaik di kelasnya. Dulu di perguruan tinggi, IP-nya 3,9", kata Z dengan semangat.
"Wah, kamu pasti bangga sekali kepada Ayahmu, ya?" kataku. Z serta merta menganggukkan kepalanya.
Lalu aku bertanya kepadanya, "Ayahmu sekarang kerja dimana?".
"Ayahku sudah di Surga sejak dua tahun lalu", ujar Z tanpa kehilangan sukacitanya. "Hanya 3 jam saja Ayahku sakit, kemudian meninggal, sakit jantung kata Ibuku", ujar Z menjelaskan.
Mendadak leherku seakan tercekat. Siapa yang akan membimbingnya hingga ia remaja? Apalagi mendengar cerita Z bahwa ia anak kedua dari tiga bersaudara dan ibunya bekerja sebagai pegawai di sebuah apotek, hidup sebagai single parent, menghidupi dan membiayai ketiga anaknya yang masih SD. Z adalah siswa yang sangat aktif dan bila berbicara, sangat runut dan penuh logika.
Z, kamu tentu bisa lebih hebat daripada mendiang Ayahmu. Ia pasti juga bangga punya anak pintar dan aktif seperti kamu (Doaku untuk Z). ~ Jumat, 2 Nov 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar